BATAM- Pemko Batam berkesempatan memanfaatkan teknologi listrik tenaga surya (solar cell energy) yang dikenal hemat biaya. Ini setelah perusahaan asal Cina, China United Cleaning Technology Co Ltd, mempresentasikan produk pembangkit listrik tenaga surya mereka, Senin (23/6).

Presentasi dari perusahaan yang berpusat di Beijing ini, disampaikan di hadapan sejumlah pejabat Pemko yang dipimpin Asisten Ekonomi dan Pembangunan Syamsul Bahrum. Terlihat pula pengurus Kadin Kepri, Abdullah Gose, perwakilan dari Real Estate Indonesia (REI) Batam, perwakilan manajemen Kawasan Industri Batamindo, dan anggota DPRD Batam.

General Manager Internasional business section PT China United, Li Chengjun, menjelaskan teknologi solar cell energy sangat ekonomi jika dibandingkan dengan listrik tenaga gas, diesel (solar), dan batubara. Ekonomis, karena investasi yang dilakukan cukup satu kali untuk jangka waktu yang lama.

Selain itu, sumber energi tidak akan habis karena menggunakan sinar matahari yang di Indonesia bersinar sepanjang tahun. Perawatannya juga sangat sederhana. Bahkan dalam satu kali pemasangan, hanya beberapa kali memerlukan perawatan.

Sistem kelistrikan tenaga matahari, bisa diaplikasikan untuk kapasitas besar dan kecil, tergantung kebutuhan. Satu pembangkit bisa digunakan untuk satu kawasan industri, bisa juga untuk satu kota, satu rumah, bahkan untuk menjalankan irigasi air. Dapat pula diaplikasikan untuk penerangan lampu jalan.

“Sistem energi matahari untuk lampu jalan sangat sederhana. Di bagian atas tiang lampu dipasang modul untuk menyerap panas matahari, dan malamnya bisa langsung secara otomatis mengaliri lampu tersebut. Tidak perlu kabel ataupun alat penyambung lainnya,” ungkap Li yang datang bersama Bin Yu selaku President General Manager Bouder Digital Technology Co Ltd.

Sementara untuk rumah tangga, bisa menggunakan sistem solar cell dalam bentuk tabung. Investasi awalnya sekitar Rp 30 juta untuk kekuatan listrik 6 amphere. PT China United memberi garansi selama 25 tahun untuk produk ini.

Penawaran dari teknologi listrik dari Cina ini diharapkan bisa menjadi alternatif pemenuhan energi listrik di Batam terutama di pulau-pulau yang belum mendapat pasokan listrik.(tribunbatam)